Imaji dalam Puisi Kelas X

 

Menjelaskan Imaji dalam Puisi






Pengimajian adalah kata atau susunan yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. 

Imaji dapat diartikan kesan yang tertangkap dalam kalimat atau baris-baris puisiImaji bisa bisa kita rasakan melalui panca indera kita.

Terdapat hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang dipilih harus menghasilkan pengimajian sehingga menjadi kata konkret, seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran, atau cita rasa.

Adapun jenis-jenis imaji dalam puisi adalah sebagai berikut.

1. Imaji visual 

(pengimajian dengan menggunakan kata-kata yang menggambarkan seolah-olah objek yang dicitrakan dapat dilihat). Berikut adalah contohnya:

Gadis Peminta-minta

Karya: Toto S. Bachtiar

Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka

Tengadah padaku, pada bulan merah jambu Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa

.....................................................................


2. Imaji auditif

 (pengimajian dengan menggunakan kata-kata ungkapan seolah-olah objek yang dicitrakan sungguh-sungguh didengar oleh pembaca). Berikut adalah contohnya:

Asmaradana

Karya:  Goenawan Mohamad

Ia dengar kepak sayap kelelawar dan guyur sisa hujan dari daun karena angin pada kemuning.

Ia dengar resah kuda serta langkah pedati

Ketika langit bersih menampakkan bima sakti

......................................................................................

 

3. Imaji taktil 

(pengimajian dengan menggunakan kata-kata yang mampu memengaruhi perasaan pembaca sehingga ikut terpengaruh perasaannya). Berikut adalah contohnya:

Yang Terampas dan yang Putus

Karya: Chairil Anwar

Kelam dan angin lalu mempesiang diriku

Menggigit juga ruang di mana dia yang kuingin, Malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu Di karet, di karet (daerahku yang akan datang) sampai juga deru dingin

Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang

dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang Tubuhku diam dan sendiri,

cerita dan peristiwa berlalu beku

.................................................................


sumber : e-book - Bahasa Indonesia / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016.

Komentar

Postingan Populer