KARYA ILMIAH BAHASA INDONESIA KELAS XI
GLOSARIUM
Denotasi |
: |
makna kata atau
kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa
atau didasarkan atas
konvensi tertentu dan bersifat objektif. |
Denotatif |
: |
berkaitan dengan denotasi, |
Esensi |
: |
hakikat;
inti; hal yang
pokok |
Identifikasi |
: |
menentukan
atau menetapkan identitas (orang, benda, dan sebagainya) |
Karya Ilmiah |
: |
karya tulis
yang dibuat dengan
prinsip-prinsip ilmiah, berdasarkan data dan fakta (observasi,
eksperimen, kajian pustaka) |
Konotasi |
: |
tautan pikiran
yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika
berhadapan dengan sebuah
kata; makna yang ditambahkan pada
makna denotasi. |
Logis |
: |
Sesuai dengan
logika; benar menurut penalaran; masuk akal. |
Metodologi |
: |
ilmu tentang metode;
uraian tentang metode. |
Sistematika |
: |
pengetahuan mengenai klasifikasi (penggolongan) |
PENDAHULUAN
A.
Identitas Modul
Nama Mata
Pelajaran |
: |
Bahasa Indonesia |
Kelas/semester |
: |
XI/dua |
Alokasi Waktu |
: |
4 jam pelajaran ( 2
x pertemuan) |
Judul Modul |
: |
Menganalisis sistematika dan kebahasaan karya
ilmiah |
B.
Kompetensi Dasar
3.15 Menganalisis sistematika dan kebahasaan karya ilmiah.
4.15 Mengonstruksi
sebuah karya ilmiah dengan memerhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan.
C.
Deskripsi Singkat Materi
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang berisi informasi
tentang fenomena atau
peristiwa yang terjadi. Fenomena dan peristiwa tersebut ditulis berdasarkan kenyataan (fakta bukan fiksi).
Sebagai contoh karya ilmiah tentang pengetahuan dan teknologi, sosial,
budaya masyarakat, penelitian, dan lain sebagainya.
Gambar
di bawah merupakan beberapa contoh karya ilmiah. Makalah, jurnal, skripsi, tesis, atau disertasi
termasuk jenis karya ilmiah.
D.
Materi Pembelajaran
Modul ini terbagi menjadi 2 kegiatan pembelajaran dan di dalamnya
terdapat uraian materi,
contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.
Pertama : Kebahasaan
karya ilmiah.
Kedua :
Menulis karya ilmiah dengan memperhatikan sistematika dan kebahasaan karya ilmiah.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Kebahasaan Karya Ilmiah
A.
Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan
pembelajaran 1 ini diharapkan
1. mengetahui kebahasaan karya ilmiah, dan
2.
menulis karya ilmiah dengan
memperhatikan sistematika dan kebahasaan karya ilmiah.
B.
Uraian Materi
Setelah kalian mempelajari tujuan, esensi, bentuk penyajian, dan sistematika karya ilmiah. Pada kegiatan pembelajaran kali ini kalian akan belajar
mengenai kebahasaan karya ilmiah.
Kebahasaan Karya Ilmiah
Objektivitas suatu karya ilmiah, antara lain, ditandai
oleh pilihan kata yang bersifat impersonal. Hal ini berbeda dengan
teks lain yang bersifat nonilmiah, semacam novel ataupun cerpen yang pengarangnya bisa ber-aku, kamu, dan dia. Kata ganti yang digunakan
dalam karya ilmiah harus bersifat
umum, misalnya penulis
atau peneliti. Kaidah kebahasaan karya ilmiah:
a) Karya ilmiah
memerlukan kelugasan dalam pembahasannya.
b)
Karya ilmiah menghindari penggunaan kata dan kalimat yang bermakna ganda.
c)
Karya ilmiah mensyaratkan ragam
yang memberikan keajegan dan kepastian makna.
d)
Ragam bahasa yang digunakan dalam
karya ilmiah haruslah lugas (bermakna denotatif).
Makna yang terkandung dalam
kata-katanya harus diungkapkan secara eksplisit guna mencegah timbulnya pemberian makna lain.
e) Kata baku pun perlu
digunakan dalam karya ilmiah untuk menunjukan bahwa tulisan tersebut bersifat
formal.
f) Selain kata baku, istilah
pun akan banyak
muncul berkaitan dengan
isi karya ilmiah
tersebut.
g) Jika karya
ilmiah membahas bidang
pendidikan, maka istilah
pendidikan pun akan sering
muncul pada karya ilmiah tersebut.
h)
Karya ilmiah banyak menggunakan kata kerja mental,
seperti diduga, dianalisis, atau dipahami.
Ragam bahasa yang digunakan karya ilmiah harus lugas dan
bermakna denotatif. Makna denotasi
adalah makna kata yang tidak mengalami perubahan, sesuai dengan konsep asalnya. Makna denotasi disebut
juga makna lugas. Kata itu tidak mengalami
penambahan-penambahan makna. Adapun makna konotasi
adalah makna yang telah mengalami
penambahan. Tambahan-tambahan itu berdasarkan perasaan
atau pikiran seseorang
terhadap suatu hal.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh-contoh lain dalam tabel
di bawah ini!
No. |
Denotasi |
Konotasi |
||
Contohkalimat |
Makna |
Contoh kalimat |
Makna |
|
1. |
Tangan kiri
Arman terkilir sewaktu bermain bola. |
posisi, lawan
dari kanan |
Partai politik yang beraliran kiri dilarang di Indonesia. |
ideologi, aliran politik |
2. |
Malam ini udara terasa
sangat panas. |
suhu |
Hatiku panas begitu melihat
Ahmad dimarahi Pak Lurah. |
emosi, marah |
3. |
Adikku senang mengenakan pakaian hitam bila keluarrumah. |
warna gelap |
Ia sudah insaf, tidak ingin lagi tenggelam ke dalam dunia
hitam. |
kemaksiatan,
kehinaan |
4. |
Rupanya tiang ini dilapisi besi,
pantas saja kepalaku benjol. |
jenis logam |
Firaun terkenal sebagai raja yang
bertangan besi. |
diktator |
5. |
Kopi ini kok kurang manis,
ya. Tolong tambahi gula. |
rasa |
Gadis manis
itu? Siapa lagi kalau bukan adikku. |
cantik, rupawan |
C.
Rangkuman
Ragam bahasa yang digunakan
di dalam karya ilmiah yaitu,
logis, sistematis, objektif,
rinci atau lengkap, sahih atau valid (kebenarannya dapat diuji), menggunakan bahasa
baku.
D.
Latihan Soal
Buatlah kalimat yang masing-masing menggunakan makna denotasi
dan konotasi dari kata-kata di bawah
ini! Buatlah pada buku kerjamu!
Contoh kata |
Bermakna Denotasi |
Bermakna Konotasi |
a. jalan b.
amplop c.
kuda d.
lampu e.
lari f.
mata g.
mogok h.
pulang i.
roda j.
terlambat |
|
|
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
Menulis Karya Ilmiah
A.
Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan
pembelajaran 1 ini diharapkan:
1. mengetahui kebahasaan karya ilmiah, dan
2. menulis karya ilmiah dengan memperhatikan sistematika dan kebahasaan
karya ilmiah.
B.
Uraian Materi
Setelah kalian mempelajari tujuan, esensi, bentuk
penyajian, dan sistematika karya
ilmiah, kebahasaan karya ilmiah, di kegiatan pembelajaran keempat, kalian akan belajar
menulis karya ilmiah dengan memperhatikan sistematika dan kebahasaan karya ilmiah.
Karya ilmiah yang menjadi bahan untuk diskusi,
lazim disebut dengan makalah.
Makalah sering pula disebut kertas kerja, yakni suatu karya ilmiah yang membahas suatu persoalan dengan pemecahan
yang didasarkan hasil kajian literatur atau kajian lapangan. Makalah
merupakan karya ilmiah yang secara khusus dipersiapkan dalam diskusi-diskusi ilmiah,
seperti simposium, seminar,
atau lokakarya.
Makalah
terdiri atas pendahuluan, pembahasan, dan simpulan.
Untuk penjelasan ketiga hal tersebut, perhatikan urutan berikut ini.
1.
Pendahuluan
Bagian ini menguraikan masalah yang akan dibahas yang meliputi:
a. latar
belakang masalah,
b.
perumusan masalah, dan
c.
prosedur pemecahan
masalah.
2.
Pembahasan
Bagian ini memuat uraian tentang hasil
kajian penulis dalam mengeksplorasi jawaban terhadap masalah yang diajukan, yang
dilengkapi oleh data pendukung serta argumentasi-argumentasi yang berlandaskan pandangan ahli dan teoriyang
relevan.
3.
Simpulan
Bagian ini merupakan simpulan
dan bukan ringkasan
dari pembahasan. Simpulan
adalah makna yang diberikan penulis terhadap hasil diskusi/uraian yang
telah dibuatnya pada bagian pembahasan. Dalam mengambil simpulan
tersebut, penulis makalah
harus mengacu kembali
ke permasalahan yang diajukan dalam bagian pendahuluan.
Pada bagian
akhir makalah harus dilengkapi dengan daftar pustaka, yakni sejumlah sumber yang digunakan
di dalam penulisan
makalah tersebut. Yang dimaksud dengan sumber bisa berupa buku, jurnal, majalah, surat
kabar, ataupun laman dari internet.
Sumber- sumber tersebut disusun
secara alfabetis dengan
memuat:
1. nama penulis,
2. tahun/edisi
penerbitan,
3. judul buku, artikel, atauberita,
4. kota penerbit,
5. nama penerbit.
Kosasih,
Misalnya, pokok pikiran karangan
kita itu diperoleh
dari buku yang ditulis oleh E. Kosasih
yang berjudul Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan, Cermat Berbahasa Indonesia. Kita dapat menuliskannya dalam daftar pustaka
seperti berikut.
atau
Dalam daftar pustaka tersebut,
di samping nama penulis dan judul
bukunya, harus dicantumkan tahun terbit, nama, beserta kota tempat buku itu diterbitkan.
1.
Kosasih, E., nama penulis.
2. 2003, tahun buku ituditerbitkan.
3. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan, Cermat Berbahasa Indonesia, judul buku.
4.
Bandung, nama kota/tempat domisili penerbit.
5.
Yrama Widya, penerbit.
Menulis Karya Ilmiah dengan Memperhatikan Sistematika dan Kebahasaan
Untuk menulis karya ilmiah yang baik, langkah-langkah yang harus kita tempuh adalah sebagai berikut.
1.
Menentukan topik
Langkah awal menulis
sebuah karya ilmiah adalah menentukan topik. Langkah awal itu lebih tepatnya disebut sebagai penentuan masalah apabila karya ilmiah yang akan ditulis itu berupa laporan hasil penelitian.
Baik itu berupa topik ataupun rumusan masalah, hal-hal
yang harus diperhatikan pada langkah
ini adalah topik/masalah itu haruslah:
a.
menarik perhatian penulis,
b.
dikuasai penulis,
c.
menarik dan aktual,
serta
d.
ruang lingkupnya terbatas.
2.
Membuat kerangka tulisan
Langkah ini penting dilakukan
untuk menjadikan tulisan
kita tersusun secara lebih sistematis. Langkah ini juga
sangat membantu di dalam penelusuran sumber-sumber yang diperlukan di dalam pengembangannya. Berikut contohnya.
1.
Pendahuluan
Peranan pemuda dalam sejarah perjuangan bangsa:
a. pemuda pada masa prakemerdekaan;
b. pemuda di zaman kemerdekaan; dan
c. pemuda di masa pembangunan.
2.
Pembahasan
a. potensi pemuda sebagai modal
dasar pembangunan bangsa;
b. sektor-sektor pembangunan yang dapat diisi
oleh pemuda; dan
c. faktor penunjang
dan kendala:
1) kendala psikologis,
2) kendala sosial,
dan
3) kendala ekonomi.
3.
Penutup
Kerangka tersebut
dikembangkan dari topik “Peranan Pemuda dalam Pembangunan”. Sesuai dengan struktur
umum karya ilmiah,
topik itu pun kemudian
dikembangkan ke dalam tiga bagian: pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Dengan kerangka seperti itu, kita
bisa memetakan bahasan-bahasan yang dianggap relevan
dengan topik yang akan dibahas.
Kerangka itu pun membantu
kita untuk mencari
sumber-sumber yang diperlukan. Berdasarkan kerangka itu, misalnya, kita perlu data ataupun teori tentang potensi-potensi pemuda dan sektor-sektor
pembangunan. Selain itu, kitapun perlu
sumber-sumber berkenaan dengan faktor penunjang dan kendala-kendala dalam implementasi peranan pemuda dalampembangunan.
3. Mengumpulkan bahan
Langkah ini sangat penting
di dalam menyusun
sebuah karya ilmiah.
Berbeda dengan menulis fiksi yang bisa saja berdasarkan imajinasi, karya
ilmiah tidaklah demikian. Agar
tulisan itu tidak kering, kita memerlukan sejumlah teori dan data yang mendukung terhadap topik itu. Bahan-bahan yang
dimaksud dapat bersumber dari buku, jurnal ilmiah, surat kabar, internet,
dan sumber-sumber lainnya.
Adapun data itu sendiri dapat diperoleh melalui
kegiatan observasi, wawancara, angket, dan teknik-teknik pengumpulan data lainnya.
4. Pengembangan kerangka
menjadi teks yang utuh dan lengkap
Kerangka yang telah dibuat, kita kembangkan
berdasarkan teori dan data yang telah
dipersiapkan sebelumnya. Langkah pengembangan tersebut harus pula memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan yang berlaku pada penulisan karya
ilmiah.
C.
Rangkuman
1. Karya ilmiah yang menjadi
bahan untuk diskusi,
lazim disebut dengan makalah.
Makalah sering pula disebut kertas kerja, yakni suatu karya ilmiah yang membahas suatu persoalan dengan
pemecahan yang didasarkan hasil kajian literatur atau kajian lapangan.
2. Langkah-langkah menulis
karya ilmiah yaitu, 1) menentukan topik, 2) membuat
kerangka tulisan, 3) mengumpulkan bahan, dan 4) pengembangan kerangka
menjadi teks yang utuh dan lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
Kosasih, E.. 2019. Jenis-jenis Teks.
Bandung: Yrama Widya.
Rosidi, Imron. 2002. Ayo
Senang Menulis Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: Media Pustaka. Setiyaningsih, Eka dan Meita Sandra Santhi.
2017. Bahasa Indonesia Mata Pelajaran
Wajib. Klaten: Intan Pariwara.
Sugiarto, Eko. 2017. Kitab PUEBI: Pedomaan
Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Yogyakarta:
C.V. Andi.
Suherli, Maman Suryaman,
Aji Septiaji, dan Istiqomah. 2017. Bahasa Indonesia untuk
SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
0 Komentar